Saturday, May 7, 2016

Perayaan Kemenangan

Hari ini kami khusus meluangkan waktu kondangan ke Kota Bumi.

Hmm, rupanya ini hari pengumuman kelulusan SLTA, terlihat dari aksi beberapa pengguna jalan sepanjang berangkat hingga pulang, nampak jelas dari pakaian seragamnya yang penuh semprotan cat berbagai warna.

Seorang siswa, dengan gagah berhenti di depan sebuah truk Fuso dengan melintangkan motor yang dikendarainya, untuk memberi jalan konvoi teman-temannya yang akan berbelok di persimpangan.

Nurut ya, sopir truknya? Lha, memang mau melawan? Berani?

Tradisi tahunan yang entah siapa penggagasnya, apa motivasi awalnya dan apa yang menyebabkannya lestari sampai sekarang.

Tahun 1985, saat saya lulus SMA, tradisi itu sudah ada, tapi hanya sebagian teman yang melakukannya, saya termasuk yang tidak, sehingga tidak memiliki cerita tentang itu. Sebatas tanda tangan di baju putih, entah acara selanjutnya apa.

Kini, kita banyak mendengar dan membaca dari media, berbagai aksi yang dilakukan setelah semprot-semprot baju, dan biasanya beraroma negatif. Ada yang sekedar konvoi, perayaan di pantai bahkan di hotel dengan berbagai acaranya. Intinya banyak kemubaziran dan perilaku yang dinilai negatif.

Sebenarnya kurang bijak kalau kita menilai sebuah prilaku umum hanya berdasarkan satu dua kasus yang kita baca di media, tanpa konfirmasi kepada pelaku langsung.

Tidak menutup kemungkinan, ada acara positif untuk merayakan kelulusan itu, hanya tidak sampai beritanya kepada kita. Tidak ada salahnya kita mendiskusikan, terutama dengan murid-murid yang belum ujian, untuk merumuskan, dari tradisi kakak-kakak kelasnya yang perlu dilestarikan dan mana-mana yang perlu dimodifikasi tanpa menghilangkan esesnsi perayaan itu sebagai bentuk rasa syukur dan persiapan untuk melanjutkan langkah ke depannya.

No comments:

Post a Comment