Semua dapat gilirannya, sekarang Hafa, calon hafidzoh 5, aamiin.
Wisuda merupakan perayaan dari proses usaha keras yang sudah dilakukan. Di usia anak, tentu ini merupakan apresiasi positif dari usaha belajarnya selama ini.
Tidak mudah lho menghafal satu juz Al Qur'an di usianya yang selalu ingin bermain dan bersenang-senang. Sebagai orang tua, wajar kalau berusaha mendukung acara yang diadakan sekolah ini.
Mungkin ada orang yang merasa ribet dengan acara ini! Harus mendampingi anak saat wisuda, padahal ada agenda penting lain yang harus dilakukan. Harus menyiapkan hadiah kejutan, sedangkan dompet sedang tipis, belum lagi urusan lain. Mungkin zaman dulu nggak seribet ini, ngafal ya ngafal, nggak pakai acara wisuda.
Ha ha ha, Emak, Bapak, Ibu, ayah, bunda, Umi, Abi, Mama, Papa, pernah mendampingi anaknya mengaji atau menghafal?
Alhamdulillah kalau pernah, setidaknya bisa membayangkan bagaimana guru tahfidz mereka menghadapi satu anak, padahal, berapa anak yang harus mereka hadapi saat kelas tahfidz?
Bagaimana anak-anaknya? Pernah jadi anak-anak, kan? Bisa jadi menghafal adalah pekerjaan yang paling membosankan! Menyebalkan harus mengulang-ulang sesuatu yang sama, sedangkan begitu banyak aktivitas dan permainan yang menyenangkan membayang di pelupuk mata.
Semoga acara-acara seperti ini benar sebagai salah satu motivasi dan kenangan indah bagi anak-anak, selain motivasi verbal yang terus diulang-ilang oleh guru dan orang tuanya.
Menghafal 30 juz Al Qur'an bukan mudah, butuh waktu lama untuk mencapainya, belum lagi menjaganya. Sebaiknya dari kecil mulai dicicil, entah umur berapa nanti lunasnya. Konsistensi, mutlak dibutuhkan dalam proses menghafal dan hal ini salah satu sebab terbesar hambatan dalam menghafal.
Eh, ngomong-ngomong, Umi kasih hadiah kejytan apa untuk Hafa?
He he he, melihat Hafa sedang senang-senangnya buat handycraft, yo wes, belikan lem tembak dan bahan-bahan handycraft. Sepertinya dia sedang mengikuti jejak Umi, cieeeeh!
No comments:
Post a Comment