Sebagai ibunya, kadang masih belum percaya dengan apa yang saya saksikan pada anak sulung kami. Tapi setelah ditelusuri dengan teliti, ternyata alur itu jelas sekali terlihat.
Cara belajar yang cendetung visual membuatnya tidak begitu banyak bicara tentang apa yang dikerjakannya. Potensi itu sudah terlihat sejak kecil, walupun tidak terlalu diberi bimbingan atau program yang terpola. Sebagai orang tua, kami hanya memberinya kesempatan sebatas kemampuan.
Dia senang memperhatikan seseorang yang sedang membuat sesuatu, dan kemudian ditirukannya. Dia senang dengan kreativitas dan ketrampilan. Pilihan kami di bidang wirausaha mungkin juga mempengaruhi perkembangannya.
Teringat saat di usianya yang ke 20 dia menikah dan walimah dengan pelaminan rancangan dan buatannya sendiri. Dan itu menginspirasinya untuk membangun usaha mandiri.
Alhamdulillah, setahun berjalan usahanya sudah menampakkan geliat yang cukup membuat kami semakin optimis atas pilihannya.
No comments:
Post a Comment