Sunday, April 24, 2016

Tidak Ditemani Umi

Salah satu efek punya anak banyak yang sekolahnya terpisah-pisah adalah ketika mereka butuh pendampingan di acara sekolah pada waktu yang sama.

Sabtu kemarin, 23 April 2016, Umi dan Abi harus mendampingi Hafa yang kut munaqosoh atau wisuda hafalan juz 30 di sekolahnya. Disaat yang sama Harish mewakili sekolah untuk ikut lomba katangkasan menyusun huruf, sedang Husna dengan agenda karate di sekolah.

Seminggu sebelumnya sudah dinegosiasikan, cukup alot juga.

"Harish ditemenin Umi, soalnya kawan yang lain juga dianter ibunya," kata Harish.

"Tapi kata Bu Guru, Umi Abi harus hadir, soalnya ada acara apa gitu, yang harus ada orang tuanya," bantah Hafa.

"Mbak Hafa sama Abi, Harish sama Umi," Harish tetap dengan pendiriannya.

"Masa Sabtu depannya, pas acara family fun Umi nggak bisa ikut, munaqosoh juga nggak ikut, kan Umi ngisi acara?"

"Harish waktu lomba mewarnai di Muhmmadiyah nggak ditemenin Umi, kan? Waktu itu Umi lagi sakit, nggak apa-apa, kan?" Umi menengahi.

"Yang Harish dibeliin es krim sama Abi Luthfi, ya, Mi?"tanya Harish.

"Iya, waktu lomba di sekolah juga Umi cuma ngeliatin aja, nggak bantuin Harish, kan? Nah, waktu lomba di TK Persit, Umi bantuin, kan memang lombanya mewarnai bersama ibu."

"Yang beli susu banyak itu, ya?" tanyanya, ha ha ha, yang ingat jajannya.

"Hu um."

"Ya sudah, Umi sama Abi temenin Mbak Hafa aja, Harish sama Bu Guru," katanya dengan besar hati.

Alhamdulillah.

Sesuai rencana, tapi, saat Harish sampai rumah siang harinya...

"Umi, lomba ketangkasan sama senamnya nggak jadi, hari ini lomba ngecat dengan jari, di sanantadi hujan, lho?"

"Jadi lombanya kapan?"

"Nggak tau hari apa, Umi sms Bu Guru aja."

Subhanallah!

Ya sudah, semoga nanti saat lomba Umi bisa mendampingi.

Nggak jadi lomba, ya seneng-seneng aja, namanya juga anak-anak.




No comments:

Post a Comment